PKK

Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) adalah organisasi kemasyarakatan yang memberdayakan wanita untuk turut berpartisipasi dalam pembangunan Indonesia.

Sejarah singkat PKK

PKK yang merupakan gerakan pembangunan masyarakat bermula dari Seminar Home Economic di Bogor pada tahun 1957, yang menghasilkan rumusan 10 Segi Kehidupan Keluarga. Kemudian ditindaklanjuti oleh Kementrian Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan pada tahun 1961 yang menetapkan 10 Segi Kehidupan Keluarga sebagai Kurikulum Pendidikan Kesejahteraan Keluarga yang diajarkan di sekolah-sekolah.

Pada bulan Mei tahun 1962 di Desa Salaman Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah, didirikan Pusat Latihan Pendidikan Masyarakat (PLPM) untuk menyebarluaskan 10 Segi Kehidupan Keluarga.

Sekitar tahun 1967 kehidupan sebagian masyarakat Jawa Tengah sangat menyedihkan, khususnya di daerah Dieng Kabupaten Wonosobo diantara mereka banyak yang menderita Honger Odeem (HO). Kondisi ini telah menyentuh hati Ibu Isriati Moenadi, sebagai Isteri Gubernur Jawa Tengah saat itu. Beliau merasa bertanggung jawab terhadap kesejahteraan masyarakatnya dan berinisiatif membentuk PKK di Jawa Tengah, dari tingkat Provinsi sampai ketingkat Desa dan Kelurahan, dengan susunan pengurus terdiri dari unsur-unsur Istri Pimpinan Daerah, Tokoh-tokoh masyarakat, perempuan, dan laki-laki untuk melaksanakan 10 Segi Pokok PKK secara intensif.

1. Penghayatan dan pengamalan Pancasila

2. Gotong royong

3. Pangan

4. Sandang

5. Perumahan dan tata laksana rumah tangga

10 Program Pokok PKK

Kelompok Kerja PKK (Pokja)

Pendidikan dan keterampilan .6

Kesehatan .7

Pengembangan kehidupan berkoperasi .8

Kelestarian lingkungan hidup .9

Perencanaan sehat . 10

Pokja 1

Pokja 2

Pokja 3

Pokja 4

Penghayatan dan pengamalan pancasila

Gotong royong

Pendidikan dan keterampilan

Pengembangan kehidupan berkoperasi

Pangan

Sandang

Perumahan dan tata laksana rumah tangga

Kesehatan

Kelestarian lingkungan hidup

Perencanaan sehat